You are currently browsing the category archive for the ‘Indahnya Dhamma’ category.

Buddhisme dan Metode Ilmiah

Buddhisme dan Metode Ilmiah – Ehipassiko

 

Lebih konsisten dengan metode ilmiah, dibandingkan dengan agama tradisional yang berdasarkan keyakinan semata, Kalama Sutta menekankan pada penilaian berdasarkan bukti-bukti, bukan ketergantungan pada keyakinan semata, desas-desus maupun spekulasi semata:

 

“Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan, atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.”

– Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65

 

Arti yang dimaksud dari sutta tersebut sama seperti “Nullius in verba”  – yang sering diterjemahkan sebagai “Jangan dengarkan siapapun (Take nobody’s word for it)”, moto dari Royal Society.

Snowflake Buddha

"Yo Dhammam Desesi Adikalyanam Majjheyakalyanam Pariyosanakalyanam ti"

7 Keunggulan Ajaran Buddha

Buddha diagungkan bukan karena kekayaan, keindahan, atau lainnya. Beliau diagungkan karena kebaikan, kebijaksanaan, dan pencerahanNya. Inilah alasan mengapa kita, seorang Buddhis, menganggap ajaran Buddha sebagai jalan hidup tertinggi.

Apa sajakah keunggulan-keunggulan yang menumbuhkan kekaguman kita terhadap ajaran Buddha? Read the rest of this entry »

Monk Meditating

Saya pergi berkelana untuk mencari tempat meditasi.

Saya tidak menyadari bahwa tempat itu sudah tersedia, di hati saya.

Segala meditasi telah ada dalam dirimu.

Kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian ada dalam dirimu.

Saya berkeliling ke segala penjuru sampai jatuh dalam kepenatan.

Saat itu, ketika berhenti, saya menemukan apa yang selama ini saya cari,

ada di… dalam diri saya.

Venerable Ajahn Chah

“Tidak Ada Ajahn Chah”

Latihan Meditasi 63